Istvan melihat sekitarnya dengan linglung.
Ia tidak tahu di mana mereka sekarang berada, hanya ada Shakeel di sisinya. Larson, Aodan dan Abigail, mereka semua seolah menghilang ditelan bumi.
Istvan merasa kesal sekaligus jengkel, ia tidak berdaya sama sekali sekarang, tidak bisa mengeluarkan petir atau sesuatu yang lainnya.
Ia melemah, begitu pula Shakeel, seolah-olah kekuatan mereka telah ditarik perlahan-lahan oleh wanita bergaun putih yang membuat mereka jatuh ke lubang hitam yang dalam ini.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Shakeel sambil melihat ke sekitar, matanya melirik ke sana dan kemari.
Mereka ada di lorong panjang yang gelap, tidak ada cahaya dari ujugn ke ujung, setiap kali mereka melangkah, suara derak kayu yang hampir patah itu terdengar, membuat mereka berdua harus berhati-hati.
Shakeel tidak berani terlalu banyak bicara, bagaimana pun ia adalah orang yang membunuh Larson, takut kalau Istvan akan menusuk punggungnya kapan pun ia mau.