"Apa tidak ada makanan?"
Shakeel mendengkus mendengar perkataan Aodan, semua orang saat ini memang lapar, terlalu lapar malah. Tapi tidak ada yang berani berucap selantang Aodan yang seperti monyet di kebun binatang yang mengamuk ingin makan pisang.
Benar-benar konyol.
Untung saja Istvan mampu mengeluarkan air untuk mereka minum dari celah lantai yang retak, kalau tidak mereka mungkin akan mati lebih cepat dan tidak memiliki kharisma sama sekali sebagai Ksatria Naga yang paling disegani di masa lalu.
Aodan bersandar menatap kosong jeruji besi yang tertutup rapat di depannya, api di depan mereka sudah memakan semua sepatu yang mereka miliki dan hanya bisa bertahan dalam bentuk yang kecil.
Mereka berempat tidak tahu kapan waktu telah berlalu, tidak ada yang bisa menunjukkan waktu di sini, tidak ada jendela yang bisa membuat mereka melihat matahari dan langit, tidak ada ponsel atau jam yang bisa membuat mereka mengetahui waktu.