Luna bersenandung sambil membawa kantung berisi belanjaan dari supermarket, ia membeli cukup banyak makanan termasuk ramen dan mie instan berbagai jenis lainnya sesuai dengan permintaan Aodan.
Luna melewati trotoar, banyak orang berlalu lalang termasuk beberapa tetangganya. Sejak kejadian Aodan datang dengan mobil, ia hampir tidak pernah lagi mendapat cemoohan dari tetangganya, sekarang mereka bahkan menjadi lebih ramah dan selalu tersenyum jika Luna lewat di sekitar mereka.
Luna tahu itu bukanlah sebuah ketulusan, tapi setidaknya sikap mereka yang sekarang jauh lebih baik daripada yang dulu.
Tiga pembantu Luna tidak tahu menahu apa yang terjadi karena mereka bukan orang yang tinggal di sekitar sini, mereka rajin bekerja dan ramah pada semua orang dan Luna berpikir tidak perlu menceritakan masa lalunya pada mereka.
TIdak terasa Luna sampai di depan rumahnya, ia melangkah masuk dengan was-was ketika melihat aliran air yang masih mengalir di sela-sela batu di halaman.