Mendengar suara teriakan nyaring itu, mereka langsung bergegas menuju tempat Michael buang air kecil, mereka khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan pada sahabatnya itu. Sesampainya mereka disana, mereka melihat Michael yang bersembunyi di balik sebuah batu dengan diameter yang cukup besar, ia lah sumber dari suara teriakan nyaring itu tadi. Lantas, ketiga sahabatnya langsung menghampiri Michael yang sedang ketakutan itu, hingga keringat dingin bercucuran.
"Mic, lu kenapa?" Vina menanyakan kondisi Michael untuk memastikan keadaan, Laura dan Vito pun kembali menanyakan tentang apa yang terjadi sebenarnya. "Eh, enggak kok, tadi ada kecoa doang" Suasana yang mendebarkan akhirnya berubah menjadi candaan untuk mereka, namun yang pasti, bahwa mereka masih terjebak di tengah hutan, "yeuu, elu, gue kira macho ternyata cuco" perkataan Vito itu membuat Laura tertawa terpingkal-pingkal.
"udah, gausah pake banyak bercanda, ini yang penting kita keluar dulu dari sini"
Namun pembicaraan mereka dipecah oleh terdengarnya suara di balik semak-semak, mereka lantas berbalik arah menatap semak yang menimbulkan suara bising serta gerakan yang kasar. "Vit, coba lu cek tuh kesitu, lu kan cowo" Vina menyuruh kembarannya itu untuk memeriksa keadaan semak, Vito pun perlahan melangkah ke arah semak diikuti oleh ketiga sahabatnya di belakangnya.
Saat Vito meraih semak itu dengan tangannya, Laura merasakan seperti ada sesuatu yang ingin menjangkau bahunya. AAAAAAAAAA! Laura terkejut dan berteriak, ternyata ada sebuah telapak tangan yang meraih bahunya.
"loh, Bu Sekar? Kok ibu ada disini?" Laura bertanya dengan suara yang gemetar, ia mengira bahwa ini semua hanyalah khayalan, namun ini berbanding terbalik dengan perkiraaanya. "Bu, kalo emang ibu beneran nyata, kenapa pedesaan yang kita liat sekarang udah gaada" Emosi Vito mulai naik, sudah cukup ia ditipu oleh khayalannya selama ini. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, Bu Sekar mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah utara.
"Apa kalian tidak lihat? itu desanya, ikuti saya" Mendengar perintah Bu Sekar, mereka terpaksa mengikutinya. Sama seperti awalnya, perjalanan memakan waktu 30 menit, dan akhirnya mereka sampai di desa yang sama tanpa ada perubahan sedikit pun.
Seperti permulaan, mereka pun sampai di rumah Bu Sekar, dan mereka singgah sejenak. "Guys, gue mau keluar dulu ya, mau nyari angin" Vito tampak bosan dan ingin melepas rasa bosannya dengan berjalan keluar, "eh gue mau ikut" "gue juga" Vina dan Laura pun ingin ikut dengannya, tanpa berpikir ganda, mereka langsung meninggalkan rumah Bu Sekar.
Michael sangat lelah, itulah alasan konkret yang membuat ia tidak ikut, dan membiarkan sahabat-sahabatnya pergi. Dilain sisi, Bu Ratna yang sudah sampai di tempat pariwisata jogja, mendata peserta didik satu persatu, namun ia tidak menemukan 4 sekawan itu. Bu Ratna juga menyempatkan diri untuk bertanya pada murid lain, namun hasilnya nihil.
~ To be Continued 📍