"Tim investigasi kebanggaan kita juga ... tentu mengalami banyak tekanan. Ancaman terhadap nyawa, hingga anngota tim yang benar benar tewas dalam bertugas ... Kami mengapresiasi penuh, serta turut berduka cita sedalam dalamnya."
Mark menelan salivanya dalam dalam, seolah ucapan Jenderal Polisi tadi tertuju padanya seluruhnya. Kembali Ia teringat kematian Son Wendy. Apa berita itu sudah tersebar? Pikirnya.
"Oleh karena itulah, Kami mengundang seluruh tim investigasi dari Kepolisian Seoul untuk hadir ke depan," ujarnya, sedikit menyalahi protokol awal.
Sempat bingung, akhirnya petugas upacara menggiring sebelas orang itu untuk maju ke depan, berdiri tepat dihadapan Jenderal Polisi, orang nomor satu di kepolisian Korea Selatan. Tak henti hentinya suara riuh tepuk tangan mengiringi mereka.
Baki berisi plakat, medali, dan sertifikat dibawakan petugas, Jenderal Polisi turun dua anak tangga untuk memberikannya satu per satu mulai dari Mark.