Hujan turun dengan deras dan membasahi semua yang ada di bumi. Tanaman-tanaman dan juga bebatuan akhirnya membersihkan badan setelah lama tak membersihkan badan. Hewan-hewan segera mencari tempat berteduh.
Aku berlari ke arah halte bus yang ada di sekitarku untuk berteduh sebentar. Aku melihat ke atas langit. Mendung menutupi awan biru, teman yang selalu ada untukku. Aku duduk di sebuah kursi panjang yang ada di halte tersebut. Hatiku terasa hampa dan bersedih karna alam juga begitu. Begitu sedihnya awan hingga menangis dengan derasnya.
Aku mengambil buku novelku dari dalam ranselku dan membacanya. Mungkin akan terasa enak bila akumembaca sedikit cerita tentang seseorang yang sangat aku idolakan. Aku berharap di hidupku bisa bertemu dengannya. Dialah yang mampu mengetuk pintu hatiku untuk berkarya dan menjadi yang terbaik di awal maupun akhir.
Aku membacanya dengan sepenuh hati. Dari motovasinya menjadi dia yang diimpikan, sampai saat ia sukses seperti sekarang. Ya begitulah, aku berharap aku bisa menjadi seperti dia. Bisa membahagiakan orang tua serta diri sendiri.
Seketika hujan berhenti turun dan langit mendung mulai menghilang sedikit demi sedikit. Matahari mulai memancarkan sinar hangat dan tersenyum seakan ia mendukungku untuk mulai semuanya dari awal hingga menemukan akhirnya.
Baiklah Danang, ayo kita mulai dari awal petualanganmu untuk menuju kemenangan dan prestasimu yang sesungguhnya. Rubahlah takdirmu menjadi lebih baik. Karna Allah tidak akan mengubah takdirmu sebelum kamu sendiri mengubahnya.
Let' Start it Danang!!! FIGHTING!!