"Selamat pagi anak-anak"
"Pagi pak" jawab semua anak di kelasan gua dengan seorang remaja laki-laki. Sepertinya dia anak baru yang di bilang ali. Perawakannya si lelaki pada umunya.
"Silahkan perkenalkan diri kamu di depan semuanya" ucap pak toro.
"Kenalin nama gua dama, pindahan dari Bondowoso" Singkat dama. Orangnya cukup cuek, tapi sorot matanya melihat ke arah pojok belakang bangku kelas. Gua pun mengikuti arah pandang dama.
"Dia bisa ngeliat hantu? " bisik gua ke ali.
"Kayaknya si bisa, soalnya itu anak ngeliatin pojokkan mulu" jawab ali.
"Bisa jadi, bangku cuma di pojokan belakang kita doang, pas banget tuh buat nanya. nanti kita tanyain" tambah gua.
"Bapak rasa perkenalannya sudah cukup, dama kamu bisa duduk di bangku pojok paling belakang dekat ali dan putra" jelas pak toro.
"Ali, putra bisa angkat tangan agar dama tahu kalian"
Gua dan ali pun mengangkat tangannya. setelah itu dama pun langsung duduk di bangku pojokan belakang.Setelah dama duduk, ali dan Gua pun memberi kode siapa yang mau bertanya. Ali pun memberikan kode agar gua yang bertanya. sial
"ok, ekhem.. berhubung hari ini pertama masuk tahun pembelajaran baru otomatis belum belajar. jadi, sekarang lu tanya tra" ucap ali sambil cengengesan. Gua yang melihat ali cengengesan hanya memutar bola mata dengan malas sambil membelokkan badan ke belakang agar bisa berhadapan dengan dama. Dama yang melihat itu hanya mengangkat alis menunggu gua ngomong.
"Lu punya indra ke enam? " to the point gua.
"Maksud lu? " heran dama, putra hanya bertanya soal itu? yang benar saja. Ia kira, ia akan di tanya soal kehidupannya. hahaha
"Gak usah pura-pura gak tahu, lu daritadi ngeliat ke bangku pojok paling belakang" jelas putra. Lelaki di hadapannya ini tidak bodoh bukan? dama pasti tau apa maksudnya.
"Lu juga punya indra ke enam? " tanya balik dama.
"Heh! gua nanya sama lu, kenapa malah nanya balik" jelas putra. Yang benar saja, gua tanya dia malah balik nanya. atau jangan-jangan..
"Gua punya" jawab singkat dama. Good, sekarang tambah satu orang yang bisa melihat makhluk tak kasat. Apa perlu bikin group band? biar ala-ala gitu. hahaha
"Lu juga kan? " tanya dama. Ia tahu cowok di hadapannya ini juga punya indra ke enam. Kalau tidak punya kenapa harus bertanya. betul bukan?
Ali yang mendengar percakapan putra dan dama pun akhirnya tertarik. Dia memutar badannya ke belakang untung ikutan nimbrung.
"Jadi di kelas ini nambah orang nih?" Tanya ali pada putra.
"Ya iyalah, lu dengar kan dari tadi. Gak mungkin telinga lu gak berfungsi" sinis putra. Ali yang mendengar jawaban putra yang sinis hanya memutar bola malas.
"Sensian amat kaya cewek" ucap ali hanya melirik dengan ekor matanya.
"Di situ siapa?" tanya dama sambil menunjuk dengan dagunya.
"Biasa, penunggu sini" Ucap ali santai.
"Ohh.. Tumbenan diam aja tuh" ucap dama.