Happy reading🍁🍁
"Mau lo apa sih?!" gadis itu menatap Raden penuh kesal.
"Elo" serunya singkat.
"Ngomong tuh yang jelas!"
"Gue mau elo dan gue gak suka elo deket-deket sama cowok lain selain gue!" Raden sudah yakin dengan keputusan nya pemuda itu akan menjadikan Echa milik nya.
"Gila yah lo" desis Echa.
"Gue gila karna elo" gumam Raden membuang pandangan nya kearah lain agar pandangan mereka tidak bertemu, ada rasa yang berbeda saat manik mereka bertemu dan Raden belum tau perasaan apa itu.
Beberapa menit lalu kedua remaja itu menjadi tontonan gratis oleh seluruh penghuni sekolah, dan dengan brutal nya Echa menggigit pundak Raden dengan cukup keras sehingga gadis itu dapat melepaskan diri dari gendongan Raden. Tak semudah itu Raden segera mengejar Echa dan membawa nya ke taman belakang.
"Dengan satu syarat" Echa mencoba bersikap tenang.
Kerutan di dahi Raden semakin dalam.
"Bersikap terbuka sama gue maka gue akan selalu di samping elo saat elo butuh gue." Tegas Echa, ia sudah yakin dengan keputusan nya.
Raden tak tau harus merespon seperti apa, haruskah ia bahagia?
"Atas dasar apa elo ngelakuin itu semua?"tanya Raden mencoba menyelidiki.
"Luka bisa sembuh jika diobati dan gue siap jadi obat untuk luka elo" sahut Echa enteng.
Entar nyesel loh Cha 🤣
"Sok dewasa lo" decak Raden namun seulas senyum terbit di bibir nya, meskipun sangat tipis namun Echa melihatnya.
"Elo manis juga kalau lagi senyum, sering-sering senyum yah" Echa menggoda Raden, pemuda itu kembali menatap Echa dengan datar. Tuh kan baru juga dipuji uda berubah lagi.
Kedua remaja itu mulai berbincang, seperti nya kejadian beberapa menit lalu sudah mereka lupakan. Semudah itu? Astaga!
"Pulang sekolah elo harus sama gue" tutur Raden.
"Terserah elo aja" sahut Echa, seperti nya ia harus bersikap lebih mengalah lagi terhadap Raden.
"Dua cowok yang kemaren itu siapa?" Echa mulai bertanya tentang dua pemuda yang ia temui semalam apa mereka ada hubungannya dengan Raden.
"Sahabat gue" singkat Raden.
"Mereka di kelas mana?"
"Mereka gak sekolah disini" Raden mulai terbiasa berbicara panjang. Hanya demi Echa ingat HANYA.
"Maksudnya?" Echa semakin bingung.
"Masing-masing dari kami bersekolah di tempat yang berbeda, denga tujuan sebagai penguasa disekolahan itu" Echa semakin bingung kenapa ia harus bertemu dengan orang aneh seperti Raden.
"Ntar kalau mereka pada kumpul bakal gue jelasin" ucap Raden karena mengetahui isi pikiran Echa, cenayang bang?🤣
Sebelum bell berbunyi Raden pamit kepada Echa pemuda itu ingin membolos dan sebelum pergi Raden kembali berpesan jika Echa tidak perlu merespon murid cowok di kelas dengan alasan Raden tidak suka itu.
Dilain tempat ketiga remaja tengah berkumpul dan merencanakan sesuatu.
"Lo yakin Do?" seru Rifqi pemuda berambut coklat itu sedikit ragu dengan rencana Rido.
"Jangan sampek Raden ngamuk yah, gue gak ikutan deh" timpal Fadil.
Rido berdecak"cuma ini jalan satu-satu nya buat nolongi Raden dari masa lalu nya. Sahabat macam apa sih kelen masa gitu aja takut"dengus pemuda itu.
"Tapi Do, gak harus pindah sekolah juga!"
Rencana Rido memang terbilang nekat, pemuda itu mengajak Rifqi dan Fadil pindah sekolah bersama dengan Raden tujuan nya hanya satu ingin mengawasi dan menyadarkan Raden bahwa Echa bukan lah Dara.
"Uda cukup kita pisah nya sekarang The Bro Gokil alias TBG harus nyatu lagi. Setuju gak?" Rido berucap semangat, kini waktu nya mereka bersatu seperti waktu SMP sudah cukup menjadi penguasa nya.
"Bayangin bro, empat cowok penguasa bersatu di wilayah yang sama. Behh petchahh!!! girang Rido otak nya semakin gesrek.
Fadil dan Rifqi saling pandang, apa yang diucapkan Rido ada benarnya Raden perlu kesadaran jika dibiarkan pemuda itu akan terus-terusan tenggelam dalam masa lalu nya.
"Oke gue setuju" sahut Fadil.
"Gue juga" Rifqi ikut menimpal.
Rido bersorak girang,untung saja mereka sedang berada di markas mereka jadi orang-orang tidak akan tau kegilaan apa yang Rido lakukan. Rido berlari dan berloncat dari satu sofa ke sofa lain sambil bersorak TBG nyatu TBG nyatu. Bocah sekali bukan😑.
"Diem bangsate!! malu dikit ngapa, uda sunat lo kan?" kesal Fadil, Rifqi hanya memutar bola mata. Diantara ketiga pemuda itu hanya Rifqi lah yang sedikit normal ingat SEDIKIT gak banyak.
"Eh suami nya kekeyi BANGSAT bukan BANGSATE." ketus Rido.
"Sama aja njing" seru Fadil tak mau kalah.
"Uda mending pikirin masalah kepindahan kita"seru Rifqi melerai kedua makhluk bumi itu.
"Masalah itu serahkan sama gue," sahut Rido menepuk dadanya bangga. Pantas saja dia berucap dengan santai mengenai kepindahan ternyata semua sudah direncanakan.
Rido meraih ponsel nya dan mengetik sesuatu, Fadil duduk di samping Rifqi yang sedang meminum sekaleng soda.
"Oke mulai besok kita bisa langsung masuk ke sekolah baru. Kita kasih kejutan buat ketua" Rido meletakan ponsel nya dan berjalan kearah Rifqi dan Fadil dengan mata berbinar dan kemudian bersujud.
"AKHIRNYA THE BRO GOKIL BERSATU!!!" Ucapnya menggelegar.
Rifqi menutup kedua telinganya sedangkan Fadil sudah terjengkang karena terkejut dengan teriakan Rido. Ganteng-ganteng GOBLOK.
"BANGKEE!!!" Bentak Rifqi dan Fadil bersamaan.
Haii...
Yang belum vote silahkan vote aku harap kalian tau gimana cara memberi vote dan menghargai setiap penulis😁
Gimana tanggapan kalian tentang part ini? Nge feel gak?
Raden gereget gak?
Kalau Echa gimana? Terlalu baik atau gimana sih?
Rido nya gimana😁 gokil gak? Gokil dong kan seperti nama geng nya THE BRO GOKIL btw itu nama dia sendiri yg buat🤣yg lain nya mah bodo amat!! Kacian amat kamu zeyeng😚😚