Chereads / Demon Become Hero / Chapter 149 - Chapter 149

Chapter 149 - Chapter 149

Kira yang sedang mengangkat tangannya kemudian mengepal tangannya.Bola api yang sangat besar itu kemudian menjadi semakin besar saat Kira mengepal.Panas dari api itu membuat semua orang yang ada di sekitarnya berkeringat dengan deras.Regis melangkahkan satu kakinya maju ke depan,kemudian dia membuat sebuah kuda-kuda.

"Sepertinya kau juga sudah siap ya!Kemarilah!"

Kira kemudian mengayunkan tangannya.Bola api itu kemudian mengarah ke tanah dengan perlahan-lahan.Regis tersenyum dengan lebar dan dia terbang ke langit.Dia langsung mengarah ke bola api milik Kira.Saat dia sudah di dekat bola api itu,dia berhenti dan menunggu bola api itu mendekatinya.

*grab*

Regis menggenggam bola api itu dengan kedua tangannya.Dia mencoba untuk mendorong bola api itu dengan kekuatannya tapi bola api itu tidak bergeming sedikitpun,malah bola api itu semakin mendekat ke tanah.

"HAHAHAHA!Ternyata kau tidak mengecewakan seperti yang aku kira pemegang simbol kegelapan!"Tubuh Regis kemudian bersinar dengan terang."Tapi ini belum cukup!"

Perlahan-lahan Regis mulai masuk ke dalam bola api itu.Bola api yang mengarah ke tanah kemudian berhenti bergerak.Tubuh Regis semakin bersinar dengan terang.Sinar milik Regis sangatlah menyilaukan,saat sinar sangat terang dia memeluk dirinya sendiri.Dia kemudian melihat ke bawah ke arah Kira dengan senyuman.

"Sekarang semua akan berakhir!"

Regis kemudian melepaskan pelukannya.Bola api milik Kira kemudian menyusut hingga seukuran tubuh Regis.Dan dengan cepat bola api itu kembali membesar dan meledak.Ledakan yang dibuat dari bola api itu jauh lebih kuat dari sihir Kira yang sebelumnya.Kira bahkan tak dapat menahan ledakan itu hingga dia terlempar karena ledakan sihirnya.

Tidak hanya terkena ledakan,Kira juga menjadi kelelahan setelah mengeluarkan sihir tersebut.Nafasnya sudah menjadi terengah-engah,sinar dia matanya dan juga di simbolnya mulai redup.Tapi setelah ledakan itu,Regis masih melayang di udara dia tidak mengalami luka sedikitpun.Regis tampak berubah dibanding sebelumnya,rambut miliknya sekarang berwarna putih dengan mata yang bersinar terang.Wajah senangnya berubah menjadi datar,dia melihat ke arah Kira dengan mata yang meremehkan.

Regis langsung terbang ke arah Kira.Melihat Regis terbang ke arahnya Kira langsung mengeluarkan semua sihir miliknya.Dia terus menyerang Regis dengan [Fire Spear],[Lightning Javelin] dan bahkan dengan [Sky Thunder Spear].Akan tetapi sihir-sihir itu tidak melukai Regis.Dia terus dapat terbang ke arah Kira.

*grab*

Regis mencekik Kira dengan erat.Kira tampak tidak berdaya melawan cekikan itu.Karena cekikan Regis membuat leher Kira menjadi berdarah.

"Aku kecewa karena kau menjadi lemah setelah mengeluarkan sihir sehebat itu.Aku pikir kita akan bermain lebih lama tapi sepertinya ini adalah akhir kita."Regis menarik satu tangannya ke belakang.

*jleb*

Regis menusuk perut Kira dengan tangannya.Dia membuat sebuah lubang yang besar di perut Kira.Setelah membuat lubang itu,dia menjatuhkan Kira ke tanah.Darah yang keluar dari perut Kira tampak tidak berhenti.Cincin yang dia pakai mengeluarkan sinar untuk menyembuhkannya.Akan tetapi dengan lubang sebesar itu cincin penyembuhannya hanya dapat menghentikan pendarahan milik Kira.

Mode hitam milik Kirapun sudah berhenti.Semua aura hitam yang dia miliki bergerak ke arah perutnya.Regis melihat aura hitam itu dengan kebingungan.Dia tidak mengetahui apa itu.

"Sepertinya kau sedang mencoba untuk menyembuhkan dirimu sendiri."Regis menarik tangannya dan siap untuk memukul Kira.

"MENJAUH KAU DARI SANA BERENGSEK!"Ema berteriak dengan kencang dari kejauhan.

Ema kemudian mengeluarkan sihir [Tornado] miliknya.Sihir itu kemudian menyerang Regis.Tapi Regis bahkan tidak terangkat sedikitpun dari tempatnya.Ema hanya bisa mengarahkan sihirnya dengan pasrah dan juga sambil menangis.Chors kemudian memeluk Ema dari belakang.

"Hentikan Ema kau juga akan melukai Kira."

"Kita harus menyelamatkannya!"Ema melihat ke arah Chors dan dia terkejut.

"Tidak bisa Ema,kita tidak cukup kuat untuk melawannya."Chors juga menangis dengan air mata yang mengalir perlahan-lahan.

Sihir milik Ema kemudian menghilang tanpa sebab.Sihir itu menghilang karena Ema sudah kehabisan mana.Ema bahkan sampai pingsan karena mananya sudah habis.Chors mengusap air matanya dan berdiri melihat ke arah Regis.

"Regis!Sekarang akulah lawanmu!"Chors menatap dengan tajam.

Regis yang sudah jongkok dengan tangan yang siap memukul Kira kembali berdiri.Dia kemudian melihat ke arah Chors.Chors berlari ke arah Regis.

"Padahal aku berniat membiarkan kalian,tapi kalian memang harus dilenyapkan juga."Regis berjalan dengan perlahan-lahan ke arah Chors.

Saat Regis di dekatnya,Chors langsung meninju perut Regis.Tapi Regis tampak tidak merasakan apapun dari tinju Chors.{Bagaimana bisa dia lebih keras daripada sebelumnya!}Regis kemudian mengayunkan tangannya ke arah Chors.Dengan satu ayunan tangan itu membuat Chors terpental.{Bagaimana bisa Kira bertarung dengan orang sekuat ini?!}

Chors yang sudah terpental kembali berlari ke arah Regis.Dia mencoba untuk meninju tulang rusuk Regis dari samping.Tapi Regis juga tidak bergerak sedikitpun.Regis kemudian meninju tangan kanan Chors.

*buk,crack*

Tangan kanan Chors langsung menjadi hancur.Dengan satu tinju itu membuat tulang Chors menjadi hancur hingga tidak dapat digerakan.Chors tidak peduli dengan tangan kanannya dan meninju Regis dengan tangan kirinya.Dia memfokuskan semua mananya pada tangan kirinya itu.

*buk*

Dengan satu tinju itu membuat Regis sedikit tergeser dari tempatnya.Regis yang tergeserpun merasa terkejut.{Aku dibuat bergerak dari tempatku?!Bahkan setelah latihanku!}Regis kemudian mencoba mengayunkan tinju ke arah Chors.

*buk,wosh....blar*

Bukan Chors,malah Regislah yang terhempas sebelum tinjunya mengenai Chors.Chors kebingungan dengan apa yang terjadi di depannya,dia langsung melihat ke sekitar dan dia melihat Agust.Agust tampak sedang berada di pose meninju sesuatu.{Agust?Apa yang dia lakukan disini?}Agust kemudian kembali berdiri dan melihat ke arah Chors dengan senyuman.

"Tenang saja kalian sudah selamat sekarang.Biarkan aku yang mengurus mereka."

"Siapa kau?!"Regis berteriak dari kejauhan.

Regis terbang mengarah ke arah Agust.Agust yang melihat kedatangan Regis menunjukan sebuah senyuman kecil.Dia kemudian tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.Regis kemudian meninju wajah Agust.Dan di waktu yang bersamaan Agust juga meninju dagu Regis.Sehingga Regis terangkangt ke atas,{Bagaimana bisa aku dibuat seperti ini!}

Regis yang terangkat ke atas kemudian mengayunkan kakinya dan menendang Agust.Agust dan Regis kemudian sama-sama jatuh ke tanah.Mereka kemudian berdiri dan melihat satu sama lain.Agust melihat Regis dengan sebuah senyuman.Akan tetapi Regis melihat ke arah Chors dengan sangat kesal.

"Siapa kau sebenarnya?!"

"Aku?Aku adalah atasan mereka berdua.Dan karena kau sudah membuat seperti itu aku tidak akan membuatmu dapat kembali dengan tenang."

"Berisik!'Regis pergi ke arah Agust dengan melayangkan tinjunya.

Agust menangkap tinju milik Regis dengan tangannya.Saat Agust menangkap tinju Regis,Regis langsung tersenyum.Agust menjadi kebingungan karena Regis yang tersenyum.

"Kau salah besar!"

Tubuh Agust kemudian tersengat setruman.Setruman itu membuat tubuh Agust menjadi lemas hingga tidak dapat berdiri.Regis kemudian langsung terbang ke arah Kira.

"Sial."Agust berbicara sambil memegangi tubuhnya.

Regis yang terbang sudah siap untuk membunuh Kira.Dengan tubuh yang lemas Agust meninju udara.Dia berusaha membuat sebuah gesekan udara.Gesekan udara itu membuat gelombang kejut yang mengarah ke Regis.Regis yang sudah siap membunuh Kira dibuat terhempas karena gelombang kejut itu.

Chors tampak kagum dengan tinju yang dia lihat.Dia tidak pernah tahu kalau sihir penguatan bisa dibuat seperti itu.{Kuat,dia benar-benar kuat!}.Dengan tubuh yang lemah Chors berjalan ke arah Kira.Dia berniat agar Kira dapat pergi sejauh mungkin dari pertarungan Regis dan juga Agust.

Regis yang terhempas pergi terbang ke udara.Dia kemudian melayang di udara.Kedua tangannya dia rentangkan dengan panjang.Regis kemudian mengeluarkan sebuah tawa yang sangat keras.

"HAHAHA!KAU MEMAKSAKU UNTUK MEMAKAI INI!"

Awan yang berada di udara kemudian memutari Regis.Awan-awan itu mengelilingi Regis,dan dengan satu-persatu dari awan itu mengeluarkan sebuah percikan listrik.Percikan listrik itu semakin kuat setiap waktunya dan berubah menjadi sebuah petir.Petir itu mengarah ke tanah satu-persatu.

"Apa yang sebenarnya bajingan ini lakukan!"

Agust kemudian melihat ke arah Kira.Dia sudah melihat Chors yang berjalan ke arahnya.{Sepertinya Chors akan memindahkan Kira.Sekarang aku perlu membuang waktu bajingan ini sebelum dia menyadari Chors.}

"Aku kira kau akan mengeluarkan sihir yang kuat.Ternyata hanya sihir seperti ini aku sedikit kecewa denganmu."Agust mencoba untuk memprovokasi Regis.

Regis yang mendengar Agust tampak menjadi kesal.Dia sampai mengerutkan dahinya.

"Kau bahkan tidak akan sanggup menahan sihirku ini!"

"Benarkah aku akan coba sedikit."

Agust menarik nafasnya dengan dalam.Dia kemudian menarik tangannya dan mempersiapkan tinjunya.Semua sihir yang dia punya kemudian dia kumpulkan pada tangan kanannya.{Aku harus mengeluarkan semua yang aku punya!Aku tidak tahu apakah mereka semua bisa sampai tepat waktu atau tidak.Akan aku gunakan seratus kali!}Agust mengeluarkan [Power Up 100x}.Tangan kanannya menjadi lebih besar dibanding sebelumnya.Tangan kanannya itu tampak seperti akan meledak.

Dia kemudian melayangkan tinju ke arah awan yang berada di sekitar Regis.Agust membuat gelombang kejut yang kuat,saat dia mengayunkan tinjunya tanah yang dia pijak tertekan ke dalam dan juga hancur.Gelombang kejut itu membuat mengenai awan.Awan yang berada disekitar Regis menjadi berlubang dengan besar.Dari lubang awan itu kemudian masuk sinar bulan.Agust menatap Regis dengan sebuah senyuman.

Akan tetapi Regislah yang tersenyum paling lebar.Agust kebingungan karena Regis tersenyum.Awan yang berlubang itu kemudian kembali tertutup.Bahkan awan itu menjadi lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Apa-apaan bajingan ini!"Agust terkejut karena awan itu kembali tertutup.

Dengan serangan yang dia lakukan sebelumnya membuat Agust tidak dapat menggerekan tangan kanannya.