Chereads / LAST DAY ON EARTH / Chapter 7 - Batu Kedua

Chapter 7 - Batu Kedua

Moura membuka matanya, dan yang ia lihat pertama adalah lampu seperti di meja operasi. Moura menyadari ada sesuatu yang tidak beres berusaha bangkit.

Tetapi ada besi yang menahan tangan dan kakinya membuat Moura tidak bisa bergerak.

Moura meronta ronta agar dapat melepaskan diri, tapi usahanya sia sia. Besi itu tidak tergoyahkan sama sekali.

"wah rupanya kelinciku sudah bangun" ucap sesosok alien yang tidak lain adalah Fa

"apa maumu?" ucap Moura dengan tenang

"tenang, aku hanya ingin sedikit bermain main denganmu manis" sembari mengelus pipi Moura

"hasil eksperimenku di bunuh oleh temanmu, dan itu memberikanku ide untuk menjadikanmu sebagai bahan percobaanku" ucap Fa sambil memegang sebuah alat suntik

"ok aku tau, aku tidak punya pilihan. Dan aku yakin setelah aku menjadi eksperimen, aku pasti akan mati. So let me ask a question for you" ucap Moura

"sure, why not?"

"apa tujuan kalian datang ke bumi?" Tanya Moura

Fa yang hendak memyuntikan suatu cairan ke tubuh Moura mendadak berhenti dan meletakkan alat suntik tersebut.

"kau bertanya tujuannya?" ucap Fa "kami tidak memiliki tujuan, hanya karena teknologi kami sudah maju kami ingin menaklukan seluruh alam semesta ini" jawab Fa

"apa kau berpikir dengan kemajuan teknologi lagian kalian berhak menjajah makhluk lain yang tidak bersalah?" tanya Moura

Fa terdiam

"mungkin kami adalah makhluk egois yang saling menghancurkan untuk sebuah kekuasaan, ternyata kami tidak sendiri" ucap Moura dengan emosi "terserah kau, lakukan apa saja yang kau mau, aku tidak akan melawan" ucap Moura sembari menutup matanya

Fa terlihat ragu untuk melanjutkan eksperimennya.

Akhirnya setelah diam cukup lama Fa menyuntikan cairan tersebut kedalam tubuh Moura yang membuat ia langsung terlihat sangat kesakitan.

Fa terlihat mengutak atik sesuatu di meja yang tidak jauh dari tempat yang ia tiduri. Tak lama setelah itu Moura kembali tak sadarkan diri dan tempat yang ia tiduri terangkat dan dimasukkan ke dalam tabung yang berisi cairan berwarna biru.

......

Langit masih gelap dan bulanpun masih bersinar, tetapi Marie sudah membangunkan teman temannya.

"ini sudah waktunya kita berangkat" kata Marie ketika Louis mengamuk ketika dibangunkan

"Mar gw mau nanya deh" ucap Jack

"nanya apa?"

"kenapa gaya bicara lu jadi sedikit formal?" tanya Jack

"entah, aku rasa efek dari batu itu" jawab Marie

Theo tidak ingin membuang waktu lagi

"apa kemampuan lu yang bisa bantu kita?" tanya Theo menagih ucapan Marie

Marie tersenyum, kemudian ia mengangkat tangannya dan memejamkan matanya beberapa saat kemudian terlihat 3 makhluk seperti singa tetapi berwarna putih bersih.

Singa singa itu turun dengan melayang tanpa bantuan apapun sama seperti Marie yang dapat terbang tanpa bantuan apapun.

Singa itu mendarat dihadapan Marie dan menunduk hormat. Marie mengelus kepala singa yang ditengah dan mereka langsung menundukan badan mereka.

"silahkan menaiki yang lainnya" perintah Marie sembari menaiki singa yang ditengah.

Singa yang dinaiki Marie memiliki sebuah busur dan banyak anak panah disana. Sementara singa yang lainnya tidak diperlangkapi senjata.

Jack dan Theo menaiki singa yang berasa disebelah kanan Louis dan Philipe menaiki yang disebelah kiri.

"terus cara ngendaliin ini gimana?" tanya Theo

"dia terhubung denganku" jawab Marie sambil tersenyum

"Kearah Selatan bukan?" tanya Marie

"ya Selatan" jawab Jack

Ketiga singa itu yang dapat merasakan keinginan Marie untuk pergi kearah selatan secara tiba tiba ketiga singa itu meloncat dari tempat sebelumnya dan langsung berlari dengan kencang membuat semuanya kaget kecuali Marie yang terlihat terbiasa.

Ketiga singa itu berlari membelah hutan di bawah sinar purnama. Marie yang berada di paling depan bersiap dengan busur berwarna perak miliknya. Sementara yang lain bersiap dengan senjatanya

Sudah cukup lama mereka berlari keluar masuk hutan dan melewati jalan jalan sisa peperangan akhirnya kini mereka sampai di pagar pembatas yang sangat tinggi.

Marie yang memimpin perjalanan kali ini menghentikan laju singanya

"batu itu ada di dalam" ucap Marie

"ini adalah salah satu pangkalan bersenjata mereka" kata Philipe

Dihadapan mereka memang ada pagar pembatas terbuat dari kaca yang menampilkan hologram bertuliskan larangan dilarang masuk dengan berbagai macam bahasa.

Tetapi walaupun pagar itu tinggi ternyata menara menara penjaga di dalam sana jauh lebih tinggi. Terlihat beberapa menara menara tinggi yang dipersanjatai berbagai macam alat Penghancur.

"mar..." panggil Theo

"ya?"

"ada lagi yang bisa bantu kita?" tanya Theo

"sebenernya ada, tapi Marie belum bisa menggunakan itu" jawab Marie

"apa itu?" tanya Jack

"moonlight shadow, Marie udah pakai itu waktu kita di kepung kemarin" ucap Marie memberitahu kemampuannya yang dapat membuat beberapa orang menghilang dari pandangan.

"sekarang ga bisa lagi?" tanya Louis

"Moonlight shadow ada batasnya, aa bisa dipake terus terusan" ucap Marie

Semua terlihat diam dan memikirkan cara untuk masuk kesana dan keluar dengan selamat.

"okay gw tau" ucap Theo memecah keheningan "mau ga mau kita harus terobos pager ini dan ngambil baru itu dengan keributan"

"itu bukan ide yang bagus, tapi kita ga punya pilihan lain" ucap Jack

"Mar sekarang pastiin dimana letak batu itu biar kita ga buang buang waktu" kata Theo

Marie menganggur, Kemudian ia memejamkan matanya dan mulai memfokuskan diri.

"dapat!" ucap Marie sambil membuka mata

"dimana?" tanya Philipe

"batu itu ada di halaman belakang dari tempat ini" jawab Marie "ikuti saja aku" sambung Marie

Mereka bersiap untuk sebuah pertempuran yang kemungkinan besar mereka menangkan.

Ketiga singa itu melompat masuk kedalam ke sana. Sontak semua menara menara penjaga itu menodongkan senjata ke arah mereka dan tanpa membuang banyak waktu alien alien itu menyerang Theo dan yang lainnya. Singa yang dikendarai Marie mengeluarkan aura berwarna ungu yang membuat roket roket penghancur yang menuju ke arah mereka meledak di udara.

Udara menjadi dipenuhi oleh asap akibat dari ledakan tersebut. Hal ini dimanfaatkan oleh mereka untuk bergegas ke halaman belakang.

Ledakan itu membuat alien yang lainnya bermunculan. Puluhan drone keluar mengejar dan menembak mereka. Tetapi singa yang mereka kendarai memiliki reflek yang sangat baik membuat serangan dari drone drone itu sia sia.

Mereka sudah dekat dengan halaman belakang tersebut ketika tiba tiba mereka semua dihantam oleh sesuatu yang sangat besar yang mengakibatkan mereka semua terpental cukup jauh dan mereka terpisah dari singa singa yang mereka kendarai. Singa singa itu terpental tidak jauh dari mereka.

Berita bagusnya mereka terpental ke arah halaman belakang dan mereka hanya perlu untuk mencari batu itu.

Mereka semua bangkit dan bersiap dengan senjata dan mereka kembali  terkepung kembali seperti kemarin. Puluhan alien, ratusan drone sudah mengepung mereka dan ditambah 3 makhluk yang memiliki badan yang 5 kali besar tubuh mereka.

Bentuk makhluk itu seperti manusia yang membedakan hanya warna kulitnya yang berwarna abu abu dan banyak tongkat besi yang tertancap di punggung mereka.

"dimana letak batu itu Mar?" tanya Theo sedikit berisik

"tidak jauh dari sekitaran makhluk itu" sambil menunjuk kearah makhluk yang sangat  besar tersebut.

Theo terlihat membisikan sesuatu ke telinga Marie yang disusul anggukan dari Marie. Theo juga terlihat memberikan kode ke Philipe dan Jack yang anggukan oleh mereka.

Para alien itu terus menyerukan agar mereka menyerah saja karena mereka tidak memiliki pilihan.

"apa? Kalian pikir kami tidak memiliki pilihan? Kalian salah idiot!!!" ucap Theo memprovokasi "sekarang!" perintah Theo

3 ekor singa milik Marie yang tadi ikut terpental langsung loncat menerkam makhluk besar itu. serangan itu membuat para alien yang lain memfokuskan serangan ke singa itu.

Mereka yang melihat kesempatan itu langsung berlari ke arah kaki dari makhluk tersebut

Philipe melihat batu berwarna jingga langsung berteriak

"JACK BATU ITU PUNYA LU!!!" ucap Philipe sambil menunjuk dimana tempat baru itu berada

Jack yang melihat batu berwarna jingga seperti batu yang ada di Olympus langsung berlari ke arah baru tersebut.

Namun sayang Jack harus kembali terpental ketika sebuah rudal meledak di dekatnya. Namun Jack tidak menyerah, ia berdiri dan kembali berlari ke arah batu tersebut.

Louis menyadari bahwa baru itu milik Jack dan percuma saja jika mereka ikut berlari. Louis lebih memilih untuk memberikan tembakan perlindungan kepada Jack.

"KASIH TEMBAKAN PERLINDUNGAN BUAT JACK!" perintah Louis yang langsung dilakukan oleh yang lain.

Mereka berdiri berdampingan satu sama lain dan memberikan tembakan kearah alien alien yang hendak mengganggu Jack.

Tembakan perlindungan mereka berhasil membunuh banyak alien karena panah yang ditembakkan oleh Marie dapat meledak jika menabrak sesuatu.

Dan Jack berhasil hampir mencapai baru tersebut, sampai akhirnya sebuah kabar burukpun datang.

Matahari mulai menampakkan dirinya dari arah timur

Marie yang menyadari akan hal itu mempercepat tembakannya. Tak lama kemudian gaun yang dikenakan Marie menghilang secaaa tiba tiba, begitu pula dengan busur yang dipegangnya. Singa singa yang tadi di munculkan oleh Marie pun mulai kehilangan kekuatannya.

Singa singa itu yang tadinya unggul akan pertarungannya menghadapi makhluk raksasa itu kini mulai kewalahan.

"Sial, matahari udah terbit" ucap Marie ketika menyadari kekuasaannya menghilang

Tiba tiba ada sesuatu yang meluncur cepat dari langit menuju tempat mereka bertempur.

Fa. Ialah yang meluncur dengan cepat dari langit membuat tanah yang menjadi Medan pertempuran tersebut bergetar cukup hebat mengakibatkan Theo dan yang lainnya terjatuh.

Kondisi jauh lebih buruk dialami oleh singa singa milik marie. Singa singa itu sudah terkapar dengan sebuah  tongkat besi menembus kepala mereka masing masing.

"rupanya kalian lagi" ucap Fa santai

Theo menyadari ialah Fa, alien yang menculik Moura. Theo langsung berlari  Fa dan ingin memberikan sebuah pukulan di wajah. Reflek Fa lebih dari itu. Ia hanya meloncat mundur satu langkah kebelakang membuat pukulan Theo hanya mengenai angin.

Theo jatuh karena telungkup karena pukulannya yang sia sia. Fa langsung menancapkan sebuah besi di masing masih tangan Theo

"kenapa begitu ceroboh? Apakah kau marah karena aku menculik wanita yang kau sukai?" ucap Fa

Theo terlihat marah ketika ia menyadari bahwa ia tidak dapat melakukan apapun.

"kalian tidak perlu khawatir, kalian akan segera bertemu dengan teman kalian" ucap Fa

Semua fokus teralihkan ke Fa. Kecuali Jack

Jack yang sudah dekat dengan batu itu langsung berdiri dan segera berlari kearah batu tersebut.

Fa dan alien yang lainnya terlambat menyadari pergerakan Jack. Kini Jack sudah berdiri dengan batu berwarna jingga di tangannya

"apa yang akan kau lakukan dengan batu itu? Ayolah aku tau kau tidak bodoh, tentu saja aku tidak akan mati hanya karena sebuah batu" tanya Fa yang disusul dengan tawanya

"kau benar, kau tidak akan mati hanya karena sebuah batu" ucap Jack

Jack hanya tersenyum ketika menyadari batu itu mulai menghancur.

.......

To be continued...

Kira kira ada yang tau Jack itu dapet kekuatan dewa apa?