Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

SERENDIPITY

🇰🇷therealme
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5k
Views
Synopsis
Melihat hujan yang lebat, mengingatkan ku tentang pertemuan dengannya. Singkat, namun begitu membekas di benak ku. Saat itu aku sedang menunggu ojek yang aku pesan secara online, tiba-tiba hujan lebat. Aku kebingungan mencari tempat berteduh, karena di taman ini tidak ada tempat terdekat untuk berteduh. Lalu tiba-tiba ada tangan yang menarik ku, memaksa ku agar ikut berlari dengannya. Karena hujan semakin deras, aku menyerah dan terpaksa ikut berlari dengannya. Setelah berlari cukup jauh, ada sebuah toko kelontong. Kami berteduh di sana, baju ku kini sudah basah semua. Aku mulai menggigil kedinginan, ada sebuah tangan yang dari tadi menggenggam erat tanganku. Aku lupa kalau dia yang mengajakku berlari tadi. "Dingin ya?" tanyanya dengan lembut, "Iya," jawab ku. Lalu dia memasuki toko itu, dan keluar membawa dua handuk ukuran kecil. "Nih," katanya. Aku mengambil handuk dari tangannya, lalu mengeringkan rambutku yang basah. Dia melihatku dengan tatapan aneh, "Kenapa?" Tanyaku. "Cantik" jawabnya, dengan seketika pipiku me-merah. Untung hujan, jadi dia tak tahu kalau pipiku me-merah karenanya. Hujan mulai mereda, dia pun pergi begitu saja. Dan dengan kebodohan yang aku miliki aku lupa menanyakan namanya. Ya sudahlah, mungkin ini hanya kebetulan. Dan belum tentu kami akan bertemu kembali, tapi aku akan selalu mengingat wajahnya. Karena dia tampan.. hahaha Begitulah awal aku bertemu dengannya, aku tak pernah mengira jika kami akan bertemu kembali...

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1

Hey, kamu!" panggil seorang anggota OSIS.

"Saya, kak?" tanya Chelsea sopan.

"Iya, kamu! Cepet ke sini sekarang juga!" perintah anggota OSIS itu.

Chelsea pun berjalan ke arah anggota OSIS itu.

"Tolong panggilin yang namanya Kenneth kelas 11 IPA 1," kata anggota OSIS itu.

"Emang ada apa ya kak?" tanya Chelsea.

"Nanti ada rapat OSIS," jawab anggota OSIS itu.

"Oh.. oke kak," kata Chelsea, lalu pergi meninggalkan anggota OSIS itu.

***

"Kenapa chel?" tanya Agatha (temen Chelsea dari paud sampe sekarang).

"Nyuruh gue manggilin ketua OSIS, nanti ada rapat katanya," jawab Chelsea.

"Dia kan punya kaki, punya mulut, ngapain nyuruh lo?" tanya Jessy (sohib Chelsea dari SMP, dia itu emang kalo ngomong ngga pake mikir dulu).

"Ngga tau ah, pokoknya ntar lo pada temenin gue nyari, okay?" kata Chelsea.

"Iya beb," kata Jessy.

"Jijik Jess," kata Agatha yang membuat Chelsea dan Jessy ketawa.

"Yuk! Keburu bel nanti!" ajak Chelsea

"Iya tuan putri," kata Jessy.

Kayaknya udah muter-muter di sekolah ini tapi kok ngga ketemu ya? Apa jangan-jangan Kak Kenneth bolos? Masa OSIS bolos sih? Kan ngga mungkin banget.. -batin Chelsea.

"Chel, coba kita cari ke cafe depan sekolah, mungkin Kak Kenneth ada di sana," usul Agatha.

"Sekalian ngopi yuk," kata Jessy.

"Kuy lah!" kata Chelsea.

Tebakan Agatha benar, Kenneth dan teman-temannya sedang santai meminum kopi di cafe itu.

"Permisi, kak, tadi ada anggota OSIS yang nyariin kakak," kata Chelsea sopan.

"Iya ntar gue ke sana," jawab Kenneth.

"Sini dulu dek, duduk dulu," ucap Gavin (teman sekaligus saudara Kenneth).

"Tha! Jess! Sini!" panggil Chelsea kepada kedua temannya itu.

"Cantik-cantik ya adkel sekarang," kata Leo.

"Iya juga ya, kenapa jaman kita pada buriq-buriq," kata Samuel sambil terkekeh.

"Kakak pada bolos ya?" tanya Jessy.

Chelsea dan Agatha langsung melotot ke arah Jessy sambil membatin 'kenapa lo tanya itu bambank!'.

"Ngga kok dek, cuma nyari udara segar aja," jawab Nathan.

"Ohh," kata Jessy.

"Mau gue pesenin kopi ngga?" tanya Gavin.

"Boleh kak," jawab Chelsea.

"Mau kopi apa?" tanya Gavin.

"Terserah kak," jawab Chelsea.

"Cewek itu aneh ya, disuruh milih apa-apa bilang terserah, trus kalo udah beli ngga suka, maka dari itu gue ngga mau pacaran," kata Leo.

"Emang ada yang mau sama lo?" tanya Kenneth.

"Ngga," kata Leo, yang sukses membuat seluruh isi cafe ketawa.

***

"Ma! Chelsea pulang!" teriak Chelsea.

"Mama lagi arisan, dek," ucap Vero (kakak Chelsea).

"Ohh," kata Chelsea ber-oh-ria.

Chelsea berjalan menuju kamarnya yang sangat ia sayangi, Chelsea langsung merebahkan badannya ke kasur. Ia langsung tertidur pulas, memang senyaman itu kamar Chelsea hanya merebahkan badan saja bisa sampai tertidur pulas.

Tak terasa sudah sore hari, Chelsea terbangun. Ia lupa mengganti seragamnya, kalau mamanya tau bisa habis ia diceramahi. Chelsea langsung pergi ke kamar mandi, setelah selesai mandi ia pergi ke ruang makan. Di sana ada Vero yang sedang makan.

"Kak," panggil Chelsea.