"Alexa," panggilnya.
Tentu saja, gadis itu menoleh kala namanya dipanggil, mengalihkan pandangannya dari pemandangan kota London yang terang pada malam hari. Namun, Alexa merasa bingung ketika Isaac tersenyum lembut ke arahnya, karena sejak mereka datang kemari, dia tak pernah melihat Isaac memasang senyum itu ke arahnya.
Tanpa disadari, jantung Alexa berdebar kencang, seolah mengantisipasi sesuatu.
Lantas, tangan Isaac terulur untuk meraih tangan Alexa dan menggenggamnya.
"Apa kau senang hari ini?" tanya Isaac.
Alexa masih terdiam selama beberapa saat, kemudian mengangguk pelan, tanpa menghilangkan sorot bertanya pada matanya. Tentu saja dia senang hari ini, karena untuk pertama kalinya, Alexa tidak berada di rumah sendirian saat natal. Setidaknya, dia berada di luar dan bersenang-senang, bukannya mendekam di dalam kamar sambil merasa terancam.
"Sykurlah kalau kau senang hari ini," balas pemuda itu.