mereka bertiga ada didalam mobil setelah membujuk simanusia es.Awalnya hening namun beberapa menit kemudian roy berbicara
"Sekarang reika,kau tahu apa alasan aku mengajakmu disini"(roy)
"kenapa? "(Reika)
"Sebenarnya asosiasi perang ingin kau ikut peperangan sepertiku namun itu semua tergantung dirimu ikut atau tidak"(roy)
"tunggu roy? Apakah aku tidak mendapat tawaran itu? "(Yuki)
"Sepertinya tidak karena asosiasi hanya menawarkan kepada reika"(Roy)
"Tapi tenang yuki, walaupun kau tak ikut perang kau sudah berhasil membujuk si pembeku waktu itu sudah dianggap prestasi tahu"(Roy)
"Jadi bagaimana reika? "(Roy)
"Apa aku akan dianggap bolos sekolah?"(Reika)
"Tentu saja tidak bodoh, malah apabila kau ikut nilaimu akan dapat tambahan"(roy)
"Baiklah aku ikut"(Reika)
"Baiklah, dan yuki apa kau bersedia menggantikan posisi ketua osis sementara"(Roy)
"Baiklah"(Yuki)
*Keesokan harinya*
"Baiklah aku berangkat"(Roy)
"Selamat jalan"(Seluruh penghuni asrama laki laki)
beberapa saat kemudian ada kepala sekolah berlari keasrama dan mencari yuki, setelah tahu kepala sekolah mencari dirinya yuki menemui kepala sekolah
"Ada apa kepala sekolah sampai berlari mencariku? "(Yuki)
"pe... perumahan orang tuamu"(Kepala sekolah)
"ha! ada apa pak dengan perumahannya?"(Yuki)
"Perumahan orang tuamu tinggal akan digusur oleh bangsawan tanah"(kepala sekolah)
Yuki yang mendengar itu langsung berlari dengan marah
"Pak tua itu mulai mencari perkara"(Yuki)
Jarak dari akademi ke perumahan sekitar 5 km tapi bagi yuki jarak segitu sangat dekat apalagi dia sedang tersulut emosi sesampai disana dia berteriak
"KELUAR KAU PAK TUA!!!!! "(Yuki)
*Suara tepuk tangan*
"Wah wah sipengganggu sudah datang"(Bangsawan)
"Kenapa kau mengambil tempat ini juga keparat!! "(Yuki)
"Tentu saja untuk negara"(Bangsawan)
"Negara kau bilang,rumah warga kau bilang untuk negara lalu kemana semua mansion mu itu bukankah itu hasil negara"(Yuki)
"Ohh iya itu memang aset negara tapi dengan banyaknya aset negara kalian akan dipermudah juga kan"(Bangsawan)
"Hoi apa tidak bisa dipertimbangkan lagi? "(Yuki)
"Tentu saja T I D A K"(Bangsawan)
Mata yuki langsung melotot dan secepat kilat dia dibelakang bangsawan itu dan memukulnya dengat keras,yuki langsung mengikuti perginya bangsawan itu terbang dan menendang punggungnya hingga terpelanting kembali ketempat yuki memukulnya,setelah kepulan asap berakhir bangsawan itu bangkit
"a du duduh, kalau begini caranya pasukan"(Bangsawan)
Puluhan orang bertopeng sedih mengelilingi yuki,tapi yuki yang sudah sangat marah membabi buta, yuki lompat keatas sampai pijakannya retak dan kakinya diangkat keatas dan sesampai dibawah dia menendang tanah pijakannya hingga pecah dan membuat pasukan tadi terlempar kemana mana
"Huhu tahan banting kau,kalau begitu gako saatnya dirimu"(Bangsawan)
Dia memanggil seseorang lagi namun yuki tak melihat seorangpun selain dia dan bangsawan itu,tapi yuko tiba tiba reflek menendang kebelakang tanpa tahu apa yang ia tendang.
"Wahh hebat sekali kau bocah tanpa melihat diriku kau menendang kebelakang seperti orang bodoh"(Gako)
"Sialan,Untung aku melatih reflek ku waktu dulu"(Yuki)
"Gako hati hati dia punya refleks yang sangat bagus"(Bangsawan)
"Baik tuan"(Gako)
Setelah gako menyaut omongan bangsawan itu dia berubah menjadi gumpalan asap,Yuki yang kebingungan mencoba tetap waspada namun
"Kena kau"(Gako)
Sebuah pedang menusuk perut yuki,yuki melihat dan memegang perutnya pandangan yuki mulai kabur terdengar jelas tawa gako dan bangsawan itu,Namun si gako tetap menyayat seluruh badan yuki,darah berceceran yuki mulai terkapar mata yuki semakin berat sebelum matanya terpejam yuki melihat ada mobil berhenti dan seseorang berteriak
"Yukii!! "(?)
mata yuki mulai terbuka,yuki juga mendengar ucapan seseorang yang meneriakinya sebelum dia pingsan
"Viola kenapa kau disini"(Yuki)
"Syukurlah kau sadar yuki"(Viola)
Viola menangis dihadapan yuki sambil menggenggam tangan yuki, Disebelah viola ada seorang pria berjas hitam.Dia maju dan menyapa yuki dan bertanya
"Halo nak yuki bagaimana keadaanmu? "(?)
"Ehh"(Yuki)
"Ohh maaf kau pasti lupa denganku, kenalkan sekali lagi aku ayahnya viola,kita juga pernah bertemu saat kejadian kau ditembak zeiyo saat kecil.Panggil saja paman ko"(Paman ko)
"Pa man ko"(Yuki)
"Iya benar"(Paman ko)
*yuki melihat kekiri kanan*
"tenang kau ada dirumah sakit jadi tak perlu waspada"(Paman ko)
"Lalu perumahannya?"(Yuki)
"Itu jangan dipikirkan para bangsawan sudah terusir tanpa ada rumah yang dirobohkan atau dirusak"(Paman ko)
"Tapi bagaimana caranya mereka terusir?"(Yuki)
"Hahahah itu mudah, aku membeli daerah itu dengan itu mereka tak akan datang lagi"(Paman ko)
"oh ya dan sebagai minta maaf dan tanda terimakasih,warga memberimu ini"(Paman ko)
*Paman ko memberi sehelai kertas*
"Apa ini? "(Yuki)
"Itu kartu ucapan maaf karena selalu meremehkanmu dan juga melarang kau bermain dengan putra putri mereka waktu kecil dulu"(Paman ko)
*Yuki menaruh surat itu keatas meja*
"Kenapa nak yuki? "(Paman ko)
"Tidak, tanpa surat ini pun aku sudah memaafkan mereka"(Yuki)
"Begitu ya, kalau begitu viola bukannya kau berlatih mengucapkan sesuatu saat yuki dirawat tadi"(Paman ko)
"Eh? "(Yuki)
*Wajah viola langsung memerah*
"Ahh ayah.... "(Viola)
*sambil memukul kecil kearah paman ko*
"Ayo ucapkan"(Paman ko)
"Yu yu yuki a a apakah"(Viola)
"Hmm? "(Yuki)
"ma ma ma ma"(Viola)
"hmmm? "(Yuki)
"Ahhh aku tak bisaaaaa"(Viola)
*viola berlari keluar sambil berteriak*
"Hahahaha anak yang sangat lucu bukan,jadi yuki aku mau kau bertemu seseorang setelah keluar dari rumah sakit ini,Dengan dia mungkin kau dapat pergi kemedan perang.Apa kau mau?"(Paman ko)
"Ha benarkah dia bisa membantu? "(Yuki)
"Iya pasti"(Paman ko)
"Siapa dia paman? "(Yuki)
"Dia mendiami sebuah rumah diseberang hutan barat,dan namanya adalah roro luo"(Paman ko)