Awalnya Wina merasa gugup. Tetapi saat melihat Mason benar-benar tertidur lelap dan tidak berniat melakukan apa pun di tempat tidurnya, ia bisa tenang.
Mason memeluk pinggangnya dan tertidur di sampingnya sambil menghirup aromanya. Semua itu membuat Mason tertidur lebih tenang.
Mendengarkan napas Mason yang stabil, Wina berbalik untuk menghadap ke arahnya.
Wajah Mason yang tegas terlihat jauh lebih lembut saat tertidur lelap seperti ini. Di bawah cahaya lampu yang redup, ia terlihat sangat lembut.
Wina mengulurkan tangannya untuk mengelus wajah Mason, membayangkan apakah bayi di dalam kandungannya itu akan mirip seperti Mason atau sepertinya.
Mason menangkap tangan Wina dan membawanya ke bibirnya untuk menciumnya dengan lembut. Matanya yang malas perlahan terbuka dan memandang ke arah Wina sambil tersenyum. "Mengapa kamu tidak tidur?"
"Kamu pura-pura tidur?" Wina mengerutkan keningnya.
"Aku tidur tadi. Sampai kamu mengelus pipiku," kata Mason sambil tersenyum nakal.