"Ayah, Jenny baru saja pulang. Biarkan ia beristirahat dulu. Jangan memikirkan mengenai perjodohan," Maria berusaha untuk membujuk ayah mertuanya.
"Kalau begitu, biar Jenny bekerja. Untuk apa tinggal di rumah setiap hari, nanti ia malah mengalami depresi," setelah mengatakannya, Bima memandang ke arah Anya. "Anya, kamu kan seumuran dengan Jenny. Kamu harus lebih memperhatikannya."
"Baik, ayah," kata Anya.
"Kalian pulanglah. Aku lelah dan mau beristirahat," setelah makan malam dan membahas masalah Jenny, Bima menyuruh semua orang pulang.
"Kakek, apakah aku boleh tinggal di rumah nenek Diana selama beberapa hari?" tanya Jenny.
"Tidak. Kamu tidak diperbolehkan tinggal di luar sebelum kamu menikah," sekarang, Bima menyuruh semua orang-orangnya untuk memperhatikan Jenny dan mengawalnya lebih ketat.
Maria hanya bisa menghela napas panjang, "Ayah, biar aku membantumu ke kamar."
Setelah Bima pergi dari meja, Jenny mulai meminta tolong pada Anya. "Bibi, kamu harus membantuku."