"Nico, aku percaya padamu," kata Tara secara tiba-tiba.
Nico tertawa mendengarnya. "Kalau aku bilang padamu, bukan dia yang menggodaku, tetapi wajahku saja yang terlalu tampan, apakah kamu akan memukulku?"
"Mengapa aku harus memukulmu? Aku tidak mau bersama dengan pria yang mudah berpindah hati. Kalau memang kamu berselingkuh, aku akan meninggalkanmu. Kamu harus mengurus dua anakmu. Semua asetmu akan dibagi menjadi dua. Aku akan mendapatkan uang banyak. Mana mungkin aku tidak bisa mendapatkan pria tampan lainnya?" Tara memakan apelnya dengan santai.
Ia pikir apa yang Anya katakan sangat benar. Ia juga tidak mau dengan pria yang mudah jatuh cinta pada wanita lain.
Kalau Nico tidak melakukan apa pun, kalau Nico memang hanya mencintainya, ia tidak akan melepaskan Nico. Tetapi kalau Nico mengkhianatinya, apa yang Tara perlu takutkan?