"Aku minta maaf, Kak. Jenny masih terlalu muda, sehingga semuanya jadi seperti ini," kata Anya dengan sedih.
"Aku yang seharusnya minta maaf. Aku jauh lebih tua darinya, sampai-sampai ia memanggilku sebagai paman. Aku mengerti apa yang harus aku lakukan," Jonathan berhenti di depan rumah Anya.
"Kak, apakah kamu mau masuk sebentar?" tanya Anya.
"Aku sudah ada janji dengan klien. Aku akan membawa Alisa untuk bermain dengan Arka dan Aksa lain kali," senyum di wajah Jonathan tetap terlihat lembut.
Sama seperti saat pertama kali Anya bertemu dengannya, Jonathan selalu pengertian dan memikirkan orang lain terlebih dahulu dibandingkan dirinya sendiri. Ia tidak akan membiarkan orang lain merasa malu atau tidak enak hati.
Setelah Jonathan pergi, Anya hanya bisa menghela napas panjang. Ia tidak tahu apakah ia melakukan hal yang benar atau salah. Tetapi ia tahu bahwa hubungan Jonathan dan Jenny tidak memiliki harapan dan berharap mereka tidak melakukan kesalahan sejak awal.