"Apakah kamu pergi menemui Agnes?" tanya Anya.
"Agnes terluka parah dan masih belum bangun," kata Aiden dengan dingin.
Indah melihat mereka berdua duduk di meja makan dan menghampiri mereka. Ia juga ingin mengetahui keadaannya sekarang.
"Aiden, bagaimana situasinya?" tanya Indah.
"Reza sama sekali tidak mau menyebutkan nama Agnes. Kata-kata Agnes saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia adalah pelaku di balik penculikan Anya. Agnes juga berada di bawah perlindungan ayah. Mungkin lebih baik kita akhiri saja masalah ini," kata Aiden dengan tenang.
Ketika mendengar hal ini, Indah merasa tubuhnya terguncang karena amarah. Kalau saja ia sedang berdiri, mungkin kakinya akan lemas karena begitu emosinya.
"Hanya karena dia terluka, apakah itu artinya ia terhindar dari semua kecurigaan?" tanya Indah dengan marah.