"Tara, aku kembali. Selamat atas pernikahanmu!" Anya melepas maskernya dan menunjukkan wajah cantiknya.
Tara melongo sejenak saat melihat wajah yang tidak ia sangka akan lihat hari ini. Wajah sahabatnya yang sudah lama ia tidak temui.
"Anya!" Tara langsung berlari ke arah Anya dengan penuh semangat dan memeluknya dengan erat. "Dasar kamu, sahabat macam apa yang tidak datang ke pesta pernikahan sahabatnya sendiri?"
Tara langsung mengomel panjang lebar, merasa kesal karena ia pikir sahabatnya itu tidak akan datang di pesta pernikahannya.
"Sekarang aku sudah datang, kan? Sebenarnya aku sudah datang dari tadi. Tadi aku melihat semua acaranya dari lantai dua," Anya tersenyum manis. "Pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidup. Bagaimana mungkin aku tidak datang dan melihat pernikahanmu dan Nadine?"
"Mengapa kamu datang diam-diam? Mengapa kamu tidak mengabariku saat kamu pulang?" Tara melotot dengan kesal ke arahnya.