"Ayah, setidaknya bisakah kamu memberitahuku di mana Anya sekarang? Aku berjanji tidak akan mengganggunya. Aku hanya ingin melihatnya dari jauh," pinta Aiden.
"Saat ia sudah terbiasa tinggal di tempat baru dan kondisinya sudah stabil, aku akan meminta ijin pada dokternya. Kalau dokter memperbolehkan, aku akan mempertemukanmu dengan Anya. Aiden, Anya adalah putriku. Aku tidak akan pernah menyakitinya. Jangan khawatir!" kata Galih dengan tenang.
"Tentu saja aku percaya pada ayah. Tetapi aku tidak bisa tenang kalau aku tidak bisa …"
"Ayah memahami perasaanmu untuk Anya. Mungkin Anya tidak bisa memahamimu, tetapi sebagai seorang lelaki aku bisa. Namun, tahun ini memang Anya mengalami banyak masalah dan kesulitan. Kamu memang mencintainya, tetapi cinta saja tidak cukup. Ia ingin mendapatkan kepercayaanmu," Galih menghela napas panjang.
"Maafkan aku. Aku tidak bisa menjaganya dengan baik," Aiden meminta maaf dengan tulus.