"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Aiden.
Anya tahu Aiden cemburu karena ia dan Raka berdiri berduaan dan berbincang-bincang bersama.
Raka menatap Aiden sambil tersenyum. Selama ia masih melajang seperti ini, Aiden akan selalu menganggapnya sebagai saingan.
"Hanya obrolan tidak penting. Mengapa kamu ke sini?" Anya tersenyum dengan canggung.
"Aku khawatir seseorang akan menginginkan yang bukan miliknya. Aku datang untuk memperingati," kata Aiden, jelas mengancam Raka.
"Raka, aku akan pergi dan menyapa orang disana," Anya langsung menarik tangan Aiden ke arah yang berlawanan.
"Apakah kata-kataku salah?" kata Aiden tanpa merasa bersalah.
"Raka tidak bermaksud apa pun. Kami hanya mengobrol biasa," Anya merasa sangat malu dan tidak enak pada Raka.
"Benarkah?" tanya Aiden.
Anya melotot ke arah Aiden dengan kesal.
Aiden hanya mengelus kepala Anya dengan lembut. "Aku rasa ia memiliki maksud lain."