Anya merasa sedikit malu mendengar kata-kata ibunya. Memang benar ia sama sekali tidak punya pengalaman mengurus anak kecil.
Menemani anak kecil bermain mungkin memang menyenangkan. Tetapi berperan sebagai orang tua untuk mengurus semua kebutuhan seorang anak bukanlah hal yang mudah.
"Bukankah aku punya ibu yang bisa membantuku?" kata Anya sambil tersenyum.
"Ibu lebih ingin mengurus anakmu sendiri daripada anak orang lain," jawab Diana sambil membuka selimut agar Nadine bisa membaringkan Alisa di atas tempat tidur.
"Ibu …" senyum di wajah Anya menghilang. Hatinya serasa seperti ditusuk oleh pisau yang tak terlihat.
"Apakah ibu salah? Alisa adalah anak orang lain. Tidak peduli seberapa dekat hubungan kalian, Alisa tidak akan pernah menjadi anakmu. Alisa memiliki keluarganya sendiri. Apakah kamu mau menjadi ibu tirinya?" Diana mengatakannya sambil melepaskan sepatu dan jaket yang dikenakan oleh Alisa.