Anya hanya tertawa kecil mendengarnya. "Mengapa aku harus memukulmu? Bukan kamu yang mengubah hasil tes DNA itu. Bukan kamu juga yang membunuh anakku dan memaksaku untuk bercerai. Kamu tidak melakukan apa pun. Kamu hanya ingin tahu apakah kamu putri ibumu atau bukan. Itu bukan kesalahan."
"Hal terbodoh yang aku lakukan adalah berpikir bahwa ibuku tidak menginginkanku lagi setelah menemukan putri kandungnya. Mungkin aku adalah orang terbodoh di dunia ini," mata Nadine memerah dan air mata terus mengalir di wajahnya.
Anya memeluknya dengan lembut dan menepuk pundaknya. "Kamu sudah pulang sekarang. Sering-sering kunjungi ibumu. Kondisinya sedang tidak baik sekarang."
"Bibi, kamu masih peduli pada ibuku meski …"