"Apa yang lebih kejam dari pada memberitahuku bahwa aku adalah anggota Keluarga Atmajaya?" tanya Anya dengan air mata di wajahnya.
"Beberapa bulan yang lalu, aku menemukan adikku. Kemungkinan besar, kamu tidak ada hubungan darah dengan Keluarga Atmajaya. Ibuku bukan orang tuamu," kata Nico.
"Ya, Tuhan!" Tara merasa kepalanya berdengung. "Apakah itu artinya, anak Anya mati sia-sia? Apakah tiga hasil tes DNA itu salah?"
"Mungkin hasil tes DNA itu salah. Atau mungkin ada seseorang yang sengaja mencegah agar bibi tidak bisa menemukan orang tua kandungnya. Aku hanya menduga bahwa latar belakang keluarga bibi tidak sesederhana itu," kata Nico.
Anya menatap ke arah Maria. "Jadi, aku bukan putrimu?"
"Ibuku hanya memiliki satu anak perempuan. Aku membawa adikku itu ke luar negeri dan menjalankan tes DNA denganku. Hasilnya tidak mungkin salah. Jadi, kemungkinan besar, hasil tes DNA bibi yang salah," kata Nico dengan tegas.
Anya terdiam mendengarnya.