Nico memutar otaknya. Mengapa Raka tiba-tiba saja mengambil cuti?
Apakah karena masalah yang menimpa Anya sehingga Raka membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan diri?
Tetapi bagaimana bisa Raka pergi seenaknya di saat kantor sedang sibuk, sementara ia tidak memiliki kebebasan seperti itu. Ini sungguh tidak adil!
Pada akhirnya, Nico hanya bisa menyimpulkan karena ayah Raka sangat baik.
Sementara itu Nico sangat tidak beruntung. Sebelum ia lulus, ayahnya sudah meninggal. Setelah itu, pamannya lah yang menggantikan sosok ayahnya.
Meski pamannya sangat cerdas dan luar biasa, pamannya memiliki sifat yang unik dan sulit untuk diajak bekerja sama.
Nico hanya bisa menghela napas dengan lelah dan kemudian kembali ke kantornya. Tetapi tiba-tiba saja, ia menerima panggilan dari Aiden.
"Anya sudah keluar dari rumah sakit bersama dengan Raka. Apakah kamu tahu ke mana mereka pergi?" tanya Aiden begitu Nico mengangkat telepon, tanpa menunggu Nico mengucapkan salam.