"Mengapa kamu membawaku ke sini?" tanya Raka dengan bingung saat mereka berhenti di tempat parkir yang menghadap kafe.
"Pamanku mengajak Keara makan di sana. Kita bisa melihatnya apakah ia benar-benar mencintai Keara dari matanya, pergerakannya atau ekspresinya," setelah Nico mengatakannya, ia kembali memandang ke arah kursi kosong di samping jendela dengan tanda 'reserved'.
"Apakah pamanmu tidak akan tahu?" Raka menemukan bahwa tempat Nico parkir saat ini adalah tempat yang sudah ia pesan. Setelah Nico berhenti, seseorang langsung memindahkan penghalang.
Nico menggelengkan kepalanya dan sedikit menurunkan kursinya. Dengan begitu, wajahnya akan tersembunyi. "Kalau begini, tidak ada yang bisa melihat kita. Apakah kamu tidak penasaran dengan pamanku? Aku juga ingin tahu apa yang sebenarnya ingin ia lakukan."
"Kalau ternyata benar pamanmu ingin kembali bersama dengan Keara, bagaimana dengan Anya dan anak yang ada di dalam kandungannya?" Raka menghela napas panjang.