"Aku mengerti. Sekarang ibu jangan terlalu emosi. Jaga kesehatan ibu," hibur Raka.
"Bagaimana bisa aku tidak marah? Mulutku bisa saja berbusa sekarang karena begitu kesalnya. Sepertinya aku tidak akan bisa tidur malam ini. Saat teringat mengenai Raisa, aku benar-benar ingin membunuh Natali. Wanita gila itu ingin menjadi bagian dari keluarga kita dan memperlakukan kita seperti orang bodoh," kata Irena dengan marah.
"Ibu, Raisa masih muda. Sekolah di luar negeri adalah kesempatan yang bagus untuknya. Kalau ibu merindukan Raisa, ibu bisa pergi ke luar negeri dan menemani Raisa sementara," kata Raka.
"Raka, benarkah kamu makan malam bersama Anya saat sedang liburan?" tanya Irena. "Meski tidak bersama dengan Natali, kamu tetap tidak bisa bersama dengan Anya. Bisakah kamu menjadi dari dua putri Keluarga Tedjasukmana itu?"