"Kamu? Menyetir?" Raka tertawa dengan sinis. "Lebih baik kamu duduk di belakang saja. Ini bukan waktunya main-main." Raka tidak bisa melupakan kejadian saat Nico memboncengnya dan menceburkannya ke dalam danau.
Ia juga ingat bahwa motor Harley-Davidson edisi terbatas yang ia beli langsung lecet dalam sehari karena Nico.
Nico hanya bisa meringis dengan malu. "Baiklah kalau begitu, kamu saja yang menyetir."
Raka langsung mengenakan helmnya dan berangkat bersama dengan Nico di belakangnya. Ia mengikuti para pemburu dan petani lokal menuju ke hutan di belakang hotel.
Nico memeluk pinggang Raka dengan erat dan menyandarkan kepalanya di punggung Raka. Kemudian, ia bercanda. "Raka, apakah kamu bisa merasakan detak jantungku?"
"Apa yang kamu katakan? Aku tidak bisa mendengarnya," Raka menyetir dengan cepat dan stabil. Ia tidak bisa mendengar apa yang Nico katakan karena ia mengenakan helm dan menyetir terlalu cepat.