Atas suruhan Tara, Aiden menggendong Anya dan membawanya ke sofa besar di kamar tersebut.
Matanya terpaku pada wajah istrinya, memperhatikan setiap ekspresi di wajahnya. "Apakah ada yang tidak nyaman? Apakah kamu mau ke rumah sakit?" tanyanya dengan lembut.
"Tidak usah. Ada Tara di sini. Katanya aku akan kembali pulih setelah beristirahat," jawab Anya sambil menguburkan kepalanya ke pelukan Aiden.
Tara tertawa dan bercanda, "Aku jauh lebih bisa diandalkan dibandingkan dokter lain. Percayalah padaku."
"Maaf aku harus merepotkanmu. Pesta di bawah masih belum selesai. Tolong temani Anya sebentar," Aiden jarang berbicara dengan sopan dan lembut. Tetapi hari ini ia sampai meminta maaf dan meminta tolong pada Tara untuk Anya.
Tara tidak bisa mempercayai telinganya. Ia merasa cukup tersentuh.
Aiden meminta maaf karena merepotkannya dan meminta bantuannya untuk menemani Anya.