"Apakah kamu marah?" tanya Anya dengan lemah. Meski seluruh tubuhnya tidak nyaman, ia masih memikirkan mengenai perasaan Aiden.
"Aku tepat berada di sebelahmu. Kalau ada sesuatu yang terjadi pada ibumu, seharusnya kamu memberitahuku terlebih dahulu daripada membahayakan dirimu sendiri seperti itu," suara Aiden terdengar dingin. "Apakah kamu tidak menganggapku sebagai suami? Apakah aku tidak bisa diandalkan?"
Anya menyandarkan kepalanya di sandaran sofa dan memeluk tubuhnya. Ia tahu bahwa suaminya sangat marah karena ia tidak langsung memberitahu hal ini kepadanya.
Aiden marah karena Anya membuat dirinya berada di dalam situasi yang berbahaya.
Tetapi apa yang bisa ia lakukan?
Apakah ia harus mengambil resiko terhadap nyawa ibunya?