"Anya, ayo kita punya anak," kata Aiden sambil memeluk tubuh Anya.
Anya memeluk leher Aiden dengan lembut. "Aku tidak terburu-buru. Biarkan semuanya mengalir apa adanya."
"Kalau begitu, tidak usah memikirkan soal anak. Mari kita berolahraga saja," kata Aiden dengan ambigu.
Anya berpikir sejenak dan berkata, "Ibuku tidak bisa memiliki anak lagi selain aku. Bagaimana kalau aku โฆ"
"Tidak. Kita akan punya anak kita sendiri," sela Aiden sebelum Anya menyelesaikan kata-katanya.
"Maksudku, Tara bilang meski kita tidak menggunakan pengaman sekali pun, aku sulit hamil. Kamu benar-benar menginginkan anak, bagaimana kalau aku tidak bisa memiliki anak โฆ"
"Kalau begitu, aku tidak menginginkannya. Kamu saja sudah cukup bagiku. Aku bisa memanjakanmu," kata Aiden dengan ekspresi yang serius.
"Apakah kamu tidak ingin memiliki darah dagingmu sendiri? Ayahku bercerai dari ibuku karena ibuku tidak bisa memberinya seorang putra," kata Anya dengan suara tercekat.