"Anya! Beraninya kamu menghinaku! Kamu yang menjijikkan," Yura langsung melangkah maju, tidak memedulikan semua orang di sekitarnya dan langsung menjambak rambut Anya.
"Ah!" Anya tidak menyangka Yura berani menyerangnya di depan umum seperti ini.
Saat ini Yura merasa sangat marah karena dihina oleh seseorang yang ia anggap tidak setara dengannya. Sehingga ia menggunakan seluruh kekuatannya untuk menjambak Anya.
"Minta maaf!" Yura tidak mau melepaskan rambut Anya dan berusaha untuk menarik tubuh Anya ke tanah.
Anya memejamkan matanya karena rasa sakit di kepalanya. Rasanya rambutnya akan rontok karena tarikan Yura.
Namun, ketika mendengar Yura memintanya untuk meminta maaf, tubuh Anya serasa bergetar karena marah. Rasanya, semua kemarahan yang ia pendam langsung membludak.
Anya melemparkan tas yang ia pegang ke lantai. Tidak peduli Yura sedang menjambak rambutnya, ia mengangkat tangannya dan memukul wajah Yura dengan tangannya bergantian.