"Saya belum pernah melewati jalan ini. Saya takut akan ada yang terjadi. Bahaya kalau sampai ada mobil dari depan dan belakang," kata pengawal itu dengan waspada.
Anya tetap bersikeras setelah mendengar kata-kata pengawal tersebut. "Jalanan ini aman. Aku sering melewatinya dengan sepedaku. Cepatlah, aku sedang buru-buru."
Pengawal itu melihat sebuah mobil sedang terparkir di sisi jalan, tidak jauh dari mereka. Ia menjadi semakin dan semakin gelisah.
"Nyonya, sebaiknya kita …"
"Dengarkan aku, cepat lewat jalan ini. Aku benar-benar tidak bisa menunggu lebih lama," desak Anya. Ia benar-benar harus segera menemui Aiden.
Kalau sampai ia terlambat, Aiden benar-benar akan menjadi milik Keara ...
Pengawal itu tidak punya pilihan lain selain mengikuti perintah Anya.
Begitu mobil mereka memasuki jalan sempit tersebut, mobil hitam yang ada di belakang langsung mengikuti mereka.
"Nyonya, kencangkan sabuk pengaman Anda." Kata pengawal itu dengan gugup.