Anya tertegun saat Aiden keluar dari kamar ganti. Apakah ini benar suaminya?
"Apakah hanya aku yang mengira bahwa adalah selebriti keluar? Paman, sayang sekali kamu tidak bekerja di dunia entertainment!" seru Nico, masih bermulut manis agar Aiden mau memaafkannya.
Aiden memilih sebuah kacamata hitam dari kabinet dan mengenakannya. Ia terlihat santai, tetapi tetap memancarkan aura yang dominan, sama sekali tidak seperti anak-anak. Wibawa masih terpancar dari seluruh tubuhnya.
"Suamiku tampan sekali!" Anya tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memuji Aiden.
"Karena koleksi bajuku sangat bagus!" kata Nico dengan sombong.
"Itu karena suamiku sangat tampan sehingga ia bisa mengenakan baju biasa tetapi tetap terlihat seperti superstar, bukan karena bajumu yang bagus." Anya menghampiri Aiden dan berkata, "Aku yang memilihkan baju ini. Bukankah pilihanku bagus?"
Aiden mengangguk. "Ayo pergi." Katanya sambil mengelus kepala istrinya.