Anya terlihat seolah tidak mendengar kata-kata Raisa. Di matanya, Raisa hanyalah seorang gadis kaya yang dimanja sehingga tingkah lakunya tidak seindah rupanya.
Anya bukan keluarga Raisa. Ia bukan saudaranya dan juga bukan orang tuanya. Tidak ada gunanya terlibat dalam pertengkaran dengan seseorang yang bahkan tidak ada hubungan darah dengannya. Itu hanya akan membuatnya semakin lelah dan memperburuk suasana hatinya.
Kakinya melangkah menuju ke kantor Esther dengan santai, berpura-pura tidak mendengarkan teriakan Raisa.
Sementara itu, Raisa merasa sangat marah dan ingin naik ke atas untuk mengejar Anya, tetapi Mila langsung menghentikannya.
"Nona, tolong tunggu di ruang tamu. Jangan buat bisnis kami menjadi terpengaruh karena keributan yang Anda sebabkan." Mila menarik tangan Raisa dengan sedikit paksa. Beberapa pegawai lainnya juga membantunya untuk membawa Raisa ke ruang tamu.
"Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku!"