Chapter 252 - Penolakan

"Bagaimana kalau Raisa sengaja meninggalkan ponselnya di tempat karaoke dan keluar tanpa membawanya?" tebak Tara.

"Raisa tidak sepintar itu," kata Nico dengan santai.

"Hmm … Walaupun Raisa dimanja hingga sifatnya menjadi buruk, ia bukan wanita dengan pikiran licik seperti itu. Apa yang ia lakukan lebih condong ke tindakan impulsif dibandingkan rencana-rencana licik seperti ini. Jika ia melakukan sesuatu yang luar biasa seperti ini, kemungkinan besar ia diperintah atau dijebak," kata Anya.

"Kalau bukan Raisa, berarti ada seseorang yang sengaja menjebaknya. Siapakah orang itu?" Nico berpikir sejenak dan kemudian seseorang muncul di benaknya. "Natali?"

"Aku tidak bisa memikirkan orang lain selain Natali," Anya menertawai betapa ironisnya kenyataan ini.

"Raisa begitu bodoh sehingga tidak sadar bahwa ia dipermainkan oleh sahabatnya sendiri. Harus ada seseorang yang memberitahunya" Nico mengerutkan keningnya. Ia memikirkan Raisa karena Raisa adalah adik Raka, sahabatnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS