Chapter 231 - Parfum Baru

"Kamu ingat apa yang aku katakan saat mabuk," Anya merasa sedikit malu. Kemudian ia berpikir sejenak dan berkata, "Kalau kamu bertanya mengapa aku mencintaimu, mungkin itu karena aku bisa merasakan ketulusanmu menyentuh hatiku. Kalau kamu memang benar-benar pria yang baik, kamu akan selalu mendukung pasanganmu dengan sepenuh hati. Kamu bersedia melakukan apa pun untuk mereka. Dan aku melihatnya darimu."

Anya menatap Aiden sambil tersenyum. Ia memegang wajah suaminya dengan kedua tangannya dan mengecup kening Aiden dengan lembut. Kemudian ciumannya turun ke ujung hidungnya dan terakhir di bibirnya, seperti yang biasa Aiden lakukan kepadanya.

Meski terlihat dingin dan arogan, Aiden selalu berusaha untuk membantunya, memanjakannya, dan membiarkan Anya untuk belajar agar menjadi wanita yang kuat.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS