"Kamu menggunakan tanggal ulang tahunku sebagai kata sandi bank-mu? Apakah kamu tidak takut aku akan menghabiskan semua uangmu?" tanya Anya dengan setengah bercanda.
Bibir Aiden menyapu pipi Anya dan berbisik di telinganya, "Aku menghasilkan uang untukmu."
Anya merasa wajahnya panas karena Aiden. Ia meringkuk, berusaha untuk menjauh dari Aiden. Namun, Aiden semakin dan semakin mendekatinya. "Anya, apakah kamu tidak mau membantuku? Mataku terasa tidak nyaman."
"Ah?" Anya tidak bisa menjawab sesaat.
Aiden memanfaatkan kesempatan itu untuk memegang dagu Anya. Ia menundukkan kepalanya dan mencium bibir merah Anya.
Ciumannya sangat dalam dan penuh dengan gairah. Tangan Anya terangkat ke dada Aiden, ingin mendorong Aiden untuk menjauh darinya. Namun entah mengapa, seluruh tubuhnya terasa lemas sehingga ia hanya bisa menerima ciuman itu dengan pasrah.
Ia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Mengapa ia tidak bisa menolak ciuman Aiden?