Mata Aiden tersembunyi di balik kacamata hitamnya. Ia mengamati ekspresi Maria sebelum berkata pelan, "Anya, ini adalah kakak iparku, Maria."
"Kak Maria," sapa Anya. "Ini adalah hadiah yang aku siapkan untukmu. Aku harap kamu menyukainya."
"Tidak perlu terlalu sopan. Kita semua adalah keluarga. Apakah semua ini untukku?" Selain buket dan parfum yang dibawa oleh Anya, Maria melihat Abdi juga membawa beberapa arang.
"Anya membuatkan parfum unutkmu dan ia memetik bunga mawar ini di taman bunganya sendiri," kata Aiden.
"Terima kasih atas hadiahnya. Ayo, masuk. Ayah sudah menunggu kalian," Maria segera menyambut kedatangan mereka.
"Anya, aku akan membantu Nico di taman. Cepat masuklah," Tara memberi gestur penyemangat pada Anya dan dibalas oleh anggukan kepala olehnya.
Aiden menggenggam tangannya dengan lembut dan menggandengnya ke dalam ruang keluarga seolah tidak ada yang terjadi.