"Seingatku aku lah yang menggunakan banyak energi. Kamu hanya berbaring dan menikmati apa yang kulakukan padamu," kata Aiden sambil mencium pipi Anya. Istrinya ini benar-benar menggemaskan.
Anya memukul bahu Aiden dengan pelan. Ia sudah tidak punya tenaga untuk memukul Aiden, tetapi ia sangat kesal.
"Siapa bilang! Aku juga bekerja sama denganmu. Aku juga menghabiskan banyak energi. Atau mungkin menghabiskan tenaga dalamku?" Anya juga merasa bingung. Mengapa Aiden yang bekerja keras, tetapi ia yang kelelahan? Aiden terlihat baik-baik saja. Dan kalau saja ia tidak kelelahan seperti ini, mungkin saja Aiden akan lanjut ke ronde berikutnya.
Entah sudah ronde ke berapa, Anya tidak bisa mengingatnya …
Aiden hanya tertawa mendengarnya. "Apa kamu memiliki tenaga dalam?"
"Pokoknya, aku tidak hanya diam saja. Kalau tidak, bagaimana bisa aku kehabisan energi dan kelelahan seperti ini?" kata Anya dengan kesal.