"Hari ini, aku ingin memperkenalkan kepala parfumeur dari Rose Scent, putri dari Diana Hutama, Anya Tedjasukmana. Kalian bisa mendengarkan penjelasannya mengenai kedua parfum yang baru saja diluncurkan."
Saat mengatakannya, Aiden tetap menggenggam tangan Anya untuk memberinya kekuatan. Anya bisa merasakan kehangatan dari tangan Aiden, memberinya keberanian untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
Ia mengangkat kepalanya dan menatap para wartawan di hadapannya dengan tatapan tegas. Tidak ada ketakutan dan keraguan di matanya.
"Ibuku sudah bekerja di dunia ini hampir sepuluh tahun," kata Anya dengan percaya diri. "Tanaman adalah hidupnya. Ia bekerja untuk mengembangkan tanaman agar bisa mendapatkan aroma yang murni darinya. Kehidupanku sangat dipengaruhi oleh ibuku dan aku sangat mencintai dunia ibuku. Aku ingin membuat parfum dengan aroma alam yang menyegarkan."