"Paman, kemarilah. Jika kamu tidak kemari, bibi akan marah padamu!" teriak Nico. Ia sudah tidak bisa menahan Anya lebih lama. Anya terus berusaha untuk mengambil sepedanya. Kalau Anya mengambil sepeda ini, mungkin ia akan langsung pergi tanpa menoleh kembali.
Aiden langsung menghampiri Anya dan menggandeng tangan Anya. Sementara itu, Anya berusaha untuk melepaskan tangannya. "Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Kamu adalah suamiku, tetapi kamu sengaja menindasku!"
Nico juga berusaha untuk membujuk Anya. "Bibi, aku minta maaf karena telah membuatmu ketakutan setengah mati. Aku bersalah. Aku harap kamu bisa memaafkanku dan cepat pulang ke rumah."
"Aku memaafkanmu Nico. Tetapi aku tidak mau kembali ke rumah. Aku akan kembali ke rumah ibuku," kata Anya dengan marah.