Chapter 158 - Tenggelam

Tidak peduli seberapa besar kamu membenciku, kamu tidak akan bisa pergi dariku. Meski kamu mati sekali pun, kamu tetap adalah milikku!" teriak Aiden.

"Kamu …" Anya tidak bisa mengatakan apa pun.

Aiden menarik dasi di lehernya, melepaskan dasi itu dengan agak keras. Karena emosinya yang terus meningkat, matanya menjadi lebih kabur. Ia melihat dua bayangan gelap dan tidak bisa melihat dengan jelas.

Dokter sudah memperingatkan agar ia tidak terlalu emosi. Untuk memastikan pemulihannya, suasana hatinya harus terus baik.

Aiden tersandung saat mau masuk ke dalam kamar mandi. Anya bisa melihat suaminya itu kesusahan, tetapi ia tidak membantunya.

Aiden menggunakan tangannya untuk meraba-raba pintu saat berusaha masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya.

Anya hanya bisa terpaku di tempatnya. Saat ini otaknya terasa kosong. Ia khawatir mengenai keselamatan Raka.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS