Raka bisa mendengar suara berisik di kamarnya. Ketika ia membuka mata, ia melihat Aiden sedang menatapnya dengan penuh kemarahan.
Ia merasa tangannya mati rasa. Rasa terkejut memenuhi hatinya ketika ia menoleh dan melihat Anya sedang berbaring dan bersandar di lengannya.
Namun, Raka langsung menenangkan dirinya dan menatap Aiden dengan menantang. Tangan yang memeluk Anya, langsung merengkuh tubuh wanita itu dengan lebih erat, "Aiden, apakah kamu datang ke tempat ini untuk mengunjungi dokter?"
"Kak Raka, banyak orang di luar sekarang. Bagaimana kamu bisa bersama dengan kakakku?" tanya Natali. Ia tidak terlihat marah atau pun terkejut. Malah terlihat sedikit bersemangat.
Raka sama sekali tidak takut saat menghadapi tatapan mematikan Aiden. "Aiden, berapa hutang Anya kepadamu? Aku akan mengembalikan semuanya. Aku akan membayar biaya rumah sakit Bibi Diana. Biarkan ia pergi."