Aiden benar-benar ingin memeluk Anya. Wanita itu terlihat sedih dan rapuh di hadapannya. Tetapi ia tahu Anya tidak akan menyukai hal itu sehingga Aiden hanya bisa menahan dirinya.
Akhirnya, ia menggandeng tangan Anya dan mengajaknya untuk pergi ke ruang kantornya. Ini kedua kalinya Anya memasuki kantor Aiden. Waktu pertama kali, ia tidak bisa melihat pemandangan dari jendela besar di kantor Aiden karena tirai menutupinya. Namun, kali ini tirai itu terbuka lebar, menunjukkan pemandangan panorama seluruh kota tersebut.
Sayang sekali Aiden tidak bisa melihatnya ...
"Aku akan menemani Nico untuk bertemu dengan klien. Aku akan kembali setelah selesai," kata Aiden.
"Eh? Kamu akan meninggalkan aku sendiri di sini?" Anya melihat sekelilingnya. "Bukankah banyak dokumen penting di tempat ini ..."
"Kamu tidak akan membocorkan rahasia perusahaan," kata Aiden dengan santai.