Chapter 81 - Terbaik

"Tadi katamu, kamu mau mengajariku cara menaklukan wanita?" kata Aiden mengubah topik pembicaraan. Ia tidak ingin membuat Nico terlalu tegang dan takut kepadanya sehingga ia mengubah topik pembicaraan yang lebih santai.

"Ah? Apakah aku mengatakan itu?" Nico berpura-pura bodoh saat mendengar pertanyaan Pamannya. Ia mengamati wajah Aiden, melihat Pamannya itu tersenyum kecil. Ia akhirnya bisa menghela napas lega karena Pamannya tidak marah padanya. "Paman, jangan menakutiku!"

Aiden hanya terkekeh.

"Jika Anya, Raka dan Ivan saling kenal sejak kecil, berarti Raka dan Ivan pasti memiliki hubungan yang baik. Kamu harus berhati-hati," kata Aiden, memperingatkan Nico. Ia tidak mau sampai Nico kenapa-kenapa. Meski ia bertindak tegas dan keras pada Nico, Nico adalah keluarganya, keponakannya. Ketegasannya itu adalah bentuk kasih sayang Aiden pada Nico, agar Nico bisa berkembang menjadi pria dewasa yang mandiri.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS