Chapter 79 - Pulih

Harris berjalan memasuki ruang kantor Aiden sambil berusaha untuk menyembunyikan senyumnya. Ketika Aiden menatapnya dengan tajam, Harris langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. "Saya tidak menertawakan Anda, Tuan!" katanya dengan panik.

Tetapi Aiden sama sekali tidak memedulikan kepanikannya. Ia lebih penasaran terhadap hal lain. "Apa yang Anya bicarakan dengan pria itu?" tanya Aiden secara tak terduga.

Ternyata tatapan tajam Aiden bukan ditujukan padanya. Aiden bukan marah karena tahu bahwa Harris menertawainya. Harris merasa sedikit malu dengan kepanikannya yang tidak berdasar. Tidak biasanya ia melakukan kesalahan seperti ini.

Ia bergegas kembali ke posturnya yang profesional. "Nyonya dan Tuan Raka berada di ruangan tertutup. Tidak ada yang bisa mendengar apa yang mereka bicarakan."

"Pintunya tidak tertutup," potong Aiden.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS