Bibir mereka berpisah. Anya menguburkan wajahnya di tubuh Aiden, merasa malu dengan ciuman kedua mereka. Ia bisa mendengar degup jantung Aiden yang kencang. Sepertinya bukan hanya ia saja yang merasa gugup. Ternyata Aiden juga merasakan hal yang sama dengannya …
"Apakah aku sudah pernah bilang bahwa kamu adalah tipe pria yang kudambakan?" tanya Anya dengan tiba-tiba.
Aiden mengangkat alisnya. "Memangnya aku tipe pria seperti apa?"
"Kamu sangat cerdas. Kamu bisa melihat rencana jahat Natali dengan mudah, tidak seperti aku yang bodoh. Kamu terlihat dingin dan keras, namun hatimu sebenarnya sangat hangat dan lembut. Ketika aku bersamamu, aku merasa aman. Kamu selalu bisa melindungiku dari apa pun," jawab Anya sambil menyandarkan tubuhnya pada Aiden dan memejamkan matanya.
Setelah itu, ia mengangkat kepalanya dan menatap Aiden. "Aku akan mencoba mengingat ingatanku yang hilang. Aku ingin tahu masa lalu kita berdua."