"Anya, bolehkan aku menciummu?" suara Aiden yang dalam seolah menghipnotis Anya, membuatnya tidak bisa melepaskan pandangannya dari pria itu. Matanya terpaku pada wajah Aiden, sementara pria itu juga menghadap ke arahnya. Mereka saling bertatapan seolah segala sesuatu di sekitar mereka memudar.
Hanya ada mereka berdua di dunia ini …
Kembang api terus menggelegar dan menyala di langit, tetapi Anya sama sekali tidak tertarik untuk memandangnya. Baginya, Aiden jauh lebih cemerlang dan indah dibandingkan kembang api dengan berbagai warna itu. Aiden bagaikan cahaya di kehidupannya yang gelap.
Bolehkan aku menciummu?
Sebenarnya, bukan itu yang Aiden pertanyakan. Pertanyaannya yang sesungguhnya adalah: jalan kehidupan yang kita lalui akan sangat panjang, apakah kamu mau berjalan bersamaku untuk selamanya?
Aiden ingin hidup bahagia selamanya bersama dengan Anya.