"Ngomong-ngomong, tadi kamu bilang bahwa Pamanku yang satunya juga mengenal Anya? Bagaimana bisa Paman Ivan juga mengenal Anya?" tanya Nico dengan penasaran.
Ia tidak mengerti mengapa Anya, Raka dan Ivan bisa saling mengenal. Apakah dunia ini begitu sempit sehingga semua orang saling mengenal satu sama lain?
"Kami dulu adalah tetangga. Sudah lama aku tidak bertemu dengan Ivan," kata Raka dengan suara pelan.
"Sudah banyak yang berubah. Sekarang ia adalah Pamanku, Ivan Atmajaya, bukan Ivan Tahir lagi," kata Nico. Pandangannya terlihat menerawang saat mengatakannya.
"Bibi Imel sangat pandai dan cerdas sehingga Ivan memiliki hidup yang menyenangkan. Sementara, Bibi Diana adalah orang yang keras. Ditambah lagi, kesehatannya tidak baik. Pada akhirnya, Anya harus menderita seperti ini," kata Raka dengan sedikit lesu.